Teknik-teknik Fotografi untuk Hasil yang Menakjubkan



Siapa sih yang nggak suka ngambil foto di zaman sekarang? Adanya media sosial yang mendorong kamu untuk menjadi kreatif secara visual pada akhirnya, suka nggak suka, bakal menuntut kamu jadi fotografer amatir. Kalau ujung-ujungnya kamu jadi jatuh cinta sama dunia fotografi, hal ini udah bukan sesuatu yang baru di zaman seperti ini. Semuanya bisa dibilang berlomba-lomba pengen mendapat pengakuan bisa mengambil foto dengan kualitas dan nuansa yang bagus, supaya ditaksir sama calon follower.

Terbiasa mengabadikan momen dalam jepretan kamera? Tapi kalau dirasa-rasa foto-foto kamu terlihat biasa dan membosankan? Coba trik-trik fotografi ini agar foto kamu semakin terlihat unik dan menarik, dan yang penting tak perlu kamera beresolusi tinggi. Kamu cukup bermain dengan angle dan posisi yang tepat.


1. Sembur Teman-temanmu
Foto bareng teman-teman kamu Cuma gitu-gitu aja? Berjejer sambil duduk manis atau pose V, coba deh yang ini!


2. Menggenggam awan
Hobi foto langit biru? Coba sekali-kali genggam awan-awan di langit biru itu dengan tanganmu



3. Dorong botol raksasa
Botol-botol minuman kamu juga bisa membuat foto kamu jadi keren abis lho



4. Angkat temanmu
Keliatan nakal sih, tapi lucu juga



5. Menendang matahari
Menaruh matahari di tanganmu sudah mainstream, coba sekali-kali menendang bola matahari.



6. Gigit Mobil
Daripada mobil travelling kamu nganggur, mending ajak dia jadi model di fotomu



7. Bermain dengan teman kecilmu
Pose yang kamu bisa lakuin berdua bareng temen kamu Cuma selfie aja? Sekali-kali temen kamu jadi liliput juga ide bagus



8. Tangan raksasa di atas kolam
Melakukan trik gampang kok, tinggal lempar batu di kolam, cari deh angle yang pas biar tangan kamu seakan-akan yang membuat gerakan air di permukaan kolam



9. Minum air semburan dari patung merlion
Jangan melulu foto di depan patung merlion, boleh lho kalau kamu minum air semburannya



10. Bergelantungan di trotoar
Foto sok cool di trotoar mah sudah biasa, coba pose-pose konyol ini bareng teman-teman kamu



11. Tak ada pacar untuk bersandar, tas pun jadi
Kamu ga ada pacar untuk bersandar? Tas kamu bisa lho jadi sandaran hidup kamu



Yuk praktekkan jika kita lagi diman gitu. Bisa pas lagi jalan-jalan bersama teman-teman atau sedang acara penting sekalipun. Cari lagi pose-pose yang terbilang kreatif dan tidak biasa. Explore terus tempat-tempat yang asik dan unik untuk kita abadikan momentnya dengan cara yang berbeda. Tidak ada salahnya mencoba hal baru atau menggunakan peralatan yang aneh sekalipun. Pokoknya yang penting kita happy dan jangan lupa bahagia.

Segitiga Eksposur (Exposure Triangle) Dalam Fotografi


Apa itu Exposure Triangle?
Penjelasan secara teknis untuk Exposure mungkin akan sedikit rumit dan membingungkan, tetapi prinsip dasar Exposure adalah tentang seberapa terang atau gelap kah foto-foto Anda, tingkat kecerahan itu mengacu pada jumlah cahaya yang terekam oleh sensor kamera yang Anda gunakan. Sebuah foto yang memiliki exposure pas atau normal bisa dilihat dari membandingkan tingkat kecerahan foto Anda dengan obyek foto aslinya. Foto yang memiliki exposure buruk entah itu terlalu terang atau gelap atau malah dipenuhi dengan banyak area gelap atau terang yang tidak memiliki detail obyek sama sekali (sering disebut dengan blown-out). Jadi bagaimana kita bisa mengontrol exposure dari sebuh foto? Nah itu lah fungsi keberadaan dari Exposure Triangle.

Exposure Triangle merupakan suatu cara yang mujarab untuk mendeskripsikan relasi antara ke Tiga aspek atau elemen dari exposure. Setiap sudut dari gambar segitiga dibawah merepresentasikan Satu dari Tiga variabel yaitu, aperture, shutter speed dan ISO. merubah hanya satu dari ketiga elemen tersebut akan membuat foto Anda akan tampak lebih gelap atau terang dan akan merubah tampilan-nya berdasarkan elemen apa yang Anda rubah. Sebagai contoh: Penggunaan Shutter Speed yang lama atau slow speed akan mengakibatkan motion-blur pada foto tetapi akan membuat foto bertambah terang (peningkatan exposure) dikarenakan jumlah cahaya lebih yang masuk ke dalam sensor.

Bukaan lensa (Aperture), adalah pengaturan lebar saluran cahaya yang masuk melalui lensa. Elemen teknis ini terkait pula dengan istilah lain, yaitu DOF (depth of field). Saat memencet tombol memotret, secara otomatis lensa akan terbuka dan memberikan ruang pada cahaya untuk masuk ke dalam sensor. Ukuran bukaan tersebut (aperture) yang menentukan seberapa banyak cahaya yang diizinkan masuk ke dalam sensor kamera.
Satuan yang digunakan untuk mengukur besaran bukaan diafragma di kenal dengan f stop (f). Dengan mudah fotografer sering menemukan istilah seperti f/1.4 atau f/5.6. F melambangkan satuan utuh diafragma lensa dapat terbuka. Dengan demikian dapat dipahami bahwa f/1.4 setara dengan 1/1.4 dan f/5.6 setara dengan 1/5.6. Semakin besar bilangan pembagi angka 1 (f utuh) menunjukkan semakin kecil jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Sebagai contoh, angka f/2.8 lebih besar dari pada angka f/5.6.

ISO menjadi salah satu variabel lain yang menentukan seberapa besar cahaya memengaruhi gambar hasil pemotretan. ISO dapat didefinisikan secara teknis sebagai sensitivitas sensor kamera dalam menangkap jumlah cahaya. Semakin besar angka ISO, semakin sensitif kamera menangkap dan mengolah cahaya yang masuk. Kamera dijital saat ini telah memiliki pilihan ISO yang beragam, seperti 100, 200, 400, 800, 1600, 3200. Implikasi dari terlelu besarnya ISO adalah munculnya bintik-bintik pada gambar yang dihasilkan. Implikasi lainnya adalah menurunnya kualitas gambar, terutama pada aspek warna.

Kecepatan lensa (shutter speed) menunjukkan seberapa lama diafragma pada lensa terbuka saat pengambilan gambar. Semakin cepat durasi diafragma terbuka akan mengakibatkan semakin kecilnya cahaya yang masuk dan diterima oleh sensor. sebalinya, semakin lama durasi terbukanya diafragma menyebabkan semakin banyaknya cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera.


Konsep Fotografi yang Perlu Anda Tahu!


Bingung dengan ide foto baru yang dapat menyegarkan kembali semangat fotografi Anda? Jangan bingung dulu. Fotografi adalah dunia 1001 hal, terutama jika menyangkut ide baru dalam mengambil foto kreatif. Artinya, ada banyak cara yang bisa dieksplorasi untuk memaksimalkan hasil foto.

Konsep merupakan penataan jalan pikiran yang terencana. Konsep dalam fotografi berarti merancang sebuah pengambilan gambar dengan penataan jalan pikiran yang sistematis. Tujuan utama implementasi konsep adalah mendapatkan hasil foto optimal sesuai dengan perencanaan. Untuk berbagai jenis foto, konsep dasar fotografi harus ditentukan agar bisa dipertimbangkan mau membuat foto seperti apa. 

Tentu hal tersebut sangat bergantung pada tujuan foto itu dibuat dan digunakan. Implementasi konsep dimulai dari pilihan subjek yang difoto, properti yang dipakai, dan lingkungan sebagai background pendukung. Hal tersebut bermakna menciptakan foto atau making a photo terhadap realitas yang dikonstruksi.

Langkah-langkah dalam menentukan konsep fotografi:
  1. Tentukan mau bikin foto apa
  2. Pikirkan gambaran visualnya seperti apa (gunakan imajinasi)
  3. Pikirkan eksekusi (proses pengambilan gambarnya) seperti apa
  4. Pikirkan digital imaging setelah eksekusi foto

Buatlah konsep yang mana Anda mampu membuat eksekusinya/mengerjakannya. Jangan membuat konsep yang justru mempersulit Anda sendiri. 

Untuk belajar dan mengenal lebih dalam tentang fotografi agar hasil foto kamu lebih keren, kamu perlu tahu jenis-jenis fotografi. Dengan mengetahui macam-macam fotografi, maka kamu tidak akan kebingungan mau memotret apa karena ada banyak tema yang bisa dipilih. Pemilihan tema sangat penting supaya kamu bisa lebih fokus dalam memotret. Dengan demikian, foto yang dihasilkan memiliki nilai estetika dan makna yang bisa diapresiasi oleh orang lain. Nah.. itu akan kita bahas di artikel selanjutnya ya ^^

Tips Memulai Usaha Fotografi


Seni Fotografi di samping digunakan untuk menghasilkan gambar/foto juga dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha fotografi. Jaman sekarang siapa sih yang tidak tertarik dengan dunia usaha. Berawal dari hobi bisa dijadikan ladang untuk mencari tambahan uang saku.

Untuk melaksanakan fotografi dan sebagai usaha fotografi diperlukan alat untuk mendukung usaha tersebut. Jika ingin hasil yang maksimal dan terlihat profesional pun diperlukan beberapa alat dan usaha yang dapat mendukung usaha fotografi Anda. Adapun peralatan yang dibutuhkan antara lain:

a. Kamera
b. Flash
c. Lampu Studio
d. Soft Box
e. Umbrella
f. Tripod
g. Lamp Stand
h. Background (Polos dan Abstrak)
i. Peralatan Listrik
j. Lampu Ruangan
k. Property pendukung keperluan pemotretan
l. Tataan/tempat pemotretan
m. Flashmeter
n. Dll

Jika melihat hal-hal tersebut tentu terbayang begitu banyak modal yang dibutuhkan bukan? Tenang saja, untuk memulai dari awal tidak perlu seribet itu hehe
Memulai usaha fotografi dengan menjadi fotografer freelance tidak ada salahnya bukan? Bila mengawali karir dari "nol" dapat memberikan kisah kesuksesan yang luar biasa pasti akan menjadi cerita mengesankan bagi Anda yang tidak ada duanya. Tidak ada yang mulus, namun juga dapat menjadi pelajaran luar biasa untuk dapat terus berkarya dan akan tetap mencoba hal-hal baru.

Nah, semuanya akan terwujud apabila Anda memiliki kualitas yang memang tidak perlu diragukan lagi. Profesionalitas akab Anda dapatkan melalui berbagai hal yang ada dalam perjalanan karir yang sama sekali tak akan Anda dapatkan kecuali di perjalanan hidup Anda.

Keberhasilan yang akan Anda dapatkan sangat dipengaruhi oleh kualitas yang memang Anda miliki. Semakin Anda memiliki wawasan, pengetahuan, serta ilmu yang luas maka seiring pula harapan untuk meraih kesuksesan tersebut. Untuk itulah, jangan takut untuk bermimpi dan segeralah bangun untuk mengejar mimpi Anda. Jika fotografi adalah dunia Anda, jadikan dunia fotografi berada di tangan Anda.

Selamat mencoba ^^

Rahasia Foto Menarik


Berbicara tentang angle, sudah umum dan tidak asing lagi bagi kalangan pemula. Kebanyakan kita menganggap itu sepele. Jangan salah, setiap angle yang kita pilih akan mempengaruhi hasil foto yang kita dapat, artinya akan memberikan cerita yang berbeda pada gambar yang dihasilkan. Banyak dari kita yang tidak mengetahui posisi yang benar dari masing-masing sudut pengambilan gambar yang diberlakukan pada dunia fotografi.

Berikut adalah beberapa macam sudut pengambilan gambar:

  • Eye Level
    Memotret objek foto (manusia) menyesuaikan sudut pandang sama dengan tinggi model yang kita potret, patokan yang paling umum adalah mata model tersebut. Tujuannya tentu agar memberikan kesan natural. Pengambilan angle ini kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya (Human interest). 
    Eye Level
  • Bird's Eye View
    Sudut pandang bird's eye view akan menampilkan foto yang umumnya diambil dai atas atau lebih tinggi dari objek foto. Dari sudut pandang ini, kita memiliki area pandang yang sangat luas, termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan benda – benda di sekelilingnya. 
    Bird's Eye View
  • High Angle
    Angle ini memiliki karakter yang sama seperti bird's eye view yaitu memotret objek dari ketinggian, hanya saja angle ini tidak se-extreme bird's eye view. Tujuannya untuk menghasilkan gambar menjadi lebih kecil. Penerapan high angle bisa juga diterapkan pada foto pemandangan (landscape). 
    High Angle
  • Low Angle
    Pada sudut pengambilan foto ini, kamera diposisikan lebih rendah dari objek. Low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan tangguh. Sudut pandang pemotretan ini sering juga diterapkan pada fotografi cityscape, contohnya pada foto gedung-gedung penacakar langit. 
    Low Angle
  • Frog Eye View
    Pada pemotretan dengan angle ini kamera disejajarkan dengan tanah. Angle ini biasanya digunakan untuk objek yang posisinya di atas tanah. Untuk memotret dengan sudut pandang ini terkadang fotografer harus tiduran di tanah, untuk menghasilkan foto yang bagus.
    Frog Eye View


Jadi angle foto yang mana yang sering Anda gunakan? Pemilihan sudut pandang foto juga menunjukan ciri khas Anda sebagai fotografer, dan itu biasanya terlihat dari kumpulan foto yang tersaji dalam portfolio atau galeri foto Anda.
Selamat mencoba ^^