Foto hitam putih memang sebuah seni tersendiri. Untuk memotret foto hitam putih yang keren dibutuhkan sedikit kejelian. Walau kita bisa mengubah foto dalam proses edit, tapi memotret dengan konsep hitam putih dalam benak kita sejak awal selalu memberikan hasil lebih bagus.
Karena itu, perlu saya sebut bahwa dalam tips berikut ini tidak akan ada hal teknis dalam mengolah foto. Yang saya bahas di sini adalah faktor apa saya yang akan membuat foto hitam putih jadi bagus. Karena, berdasarkan pengalaman — walau saya bukan fotografer profesional — hal itu juga akan mempermudah ketika memotret berwarna. Entah nanti diubah jadi hitam putih atau tidak.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan ketika memotret foto hitam putih.
1. Jangan melihat warna
Kalimat di atas mungkin terdengar konyol ketika kita bicara soal foto hitam putih. Bukankah sudah jelas kalau tidak ada “warna”?
Benar. Tapi pada prakteknya, ketika kita melihat sebuah obyek, warna mencolok sering menggoda mata kita. Pada akhirnya, perhatian kita teralih dengan paduan warna yang bagus. Padahal, ketika nantinya dipotret sebagai hitam putih (atau diubah jadi foto hitam putih) kadang ada warna-warna yang tingkat kepekatannya terlalu dekat sehingga bentuk antar obyek tidak jelas.
2. Bersahabatlah dengan bentuk
Alih-alih melihat warna-warna yang ada, perhatikanlah bentuk. Cari apakah ada garis, obyek, atau hal lain yang bisa membentuk komposisi bagus. Hal ini juga termasuk detil seperti tekstur (permukaan batu, besi berkarat, garis wajah, dll) atau gerakan dan ekspresi dramatis seseorang.
Jangan lupa pikirkan apakah depth of field bisa memberikan hasil yang menarik. Perbedaan bidang yang kabur dengan yang tajam bisa memberikan bentuk yang jelas dan menarik.
3. Perhatikan Kontras
Pada dasarnya, fotografi adalah melukis dengan cahaya. Sisi yang terkena cahaya (terang) memberi arti sisi gelap, begitu juga sebaliknya. Kontras antara terang gelap inilah yang akan memberikan bentuk pada obyek di foto.
Perhatikan dari mana arah cahaya datang. Biasanya, cahaya dari samping (entah atas/bawah atau kanan/kiri) akan memberikan kontras lebih. Misalnya untuk menunjukkan garis wajah. Tapi cahaya dari belakang pun bisa membuat foto menarik, seperti membuat rim light atau siluet.
Untuk meningkatkan kontras pada foto, kita bisa menggunakan filter di lensa (atau kalau tersedia di aplikasi kamera).
4. Jangan lupakan gradasi
Ada alasannya kenapa buku 50 Shades of Grey berjudul seperti itu. Istilah “Shades of Grey” memberikan arti nama tokoh Crhristian Grey, berbagai lapisan kepribadian tokoh tersebut, juga ketidakjelasan situasi yang sering disebut dengan area abu-abu
Ahem, kembali ke fotografi, begitulah gradasi memainkan peran di foto hitam putih. Berbagai tingkat kecerahan/kepekatan abu-abu akan memberi nuansa atau dimensi pada foto. Hal ini tentunya berhubungan dengan detil obyek dan tingkat kontras. Oleh sebab itu, dalam memotret foto hitam putih, jangan lupakan gradasi.
Kalau ingin bicara sedikit teknis, gunakan format RAW untuk menangkap rentang intensitas cahaya (dynamic range) lebih besar.
5. Waspadai grain dan noise
Grain adalah bintik-bintik yang muncul di film sebagai konsekuensi dari tingginya kepekaan film foto (ISO). Semakin kecil ISO (misal 100) semakin kecil grain dan semakin besar ISO (3200) semakin besar grain. Karakteristik grain film adalah tidak teratur.
Saya menggunakan istilah noise untuk mewakili digital noise, distorsi visual dalam data gambar digital. Seperti juga grain di film, noise berhubungan dengan besarnya sensor di kamera. Karena foto digital berbasis pixel, noise lebih teratur daripada grain.
Di sinilah kelemahan noise. Karena pixel lebih teratur, maka kadang noise membentuk pola di foto. Karena otak manusia mengenali pola, noise bisa lebih mudah mengganggu daripada grain.
Untungnya, pengolah gambar jaman sekarang memiliki algoritma noise reduction. Algoritma tersebut akan mengurangi noise tanpa mengurangi detil gambar. Algoritma noise reduction biasanya meliputi detil luminance (kecerahan) dan detil chroma (hue atau corak warna). Yang sering lebih banyak dikurangi adalah detil chroma, karena gangguan warna lebih mengganggu. Hal ini menyebabkan noise di kamera masa kini bisa lebih mirip seperti grain di film.
Keduanya, kalau terlihat, bisa mengganggu keindahan gambar. Terutama di foto berwarna. Sebaliknya, saat memotret foto hitam putih, hal tersebut bisa memberi efek tertentu.
Dengan kadar yang pas, bintik-bintik ini bisa menambah tekstur foto, atau menambah nuansa tertentu. Misalnya foto hitam putih pekerja tambang, dengan adanya grain bisa menunjukkan kesan kasar dan tangguh.