kamera
Pengkategorian Kamera Digital
Hai.. jumpa lagi..
Aku akan share ilmu yang pernah aku dapat lagi nih, ya mungkin ilmu yang belum begitu banyak. Tapi tak ada salahnya dong kalau kita berbagi ^,^
Postingan sebelumnya kita udah membahas jenis kamera berdasarkan sistem kerjanya. Kali ini kita akan membahas tentang pengkategorian kamera digital.
Langsung aja yaa
1. Video Camera
Merupakan sejenis kamera yang dapat merekam bayangan bergerak. Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
2. Compact Digital Camera
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang tidak terlalu besar dan pas di kantong atau biasa disebut kamera saku, menjadikan kamera ini banyak dipilih untuk pengguna yang membutuhkan kamera yang hanya sekedar mendapatkan foto saja. Dengan fitur standar namun memiliki mobilitas tingkat tinggi. Kamera ini juga tidak mempunyai shoot mode dialer.
3. Kamera Digital Prosumer
Kamera prosumer atau yang sering disebut dengan kamera semi pro atau bridge camera merupapakan alternatif bagi para fotografer yang masih pemula di dunia fotografi karena kamera ini menawarkan fitur yang cukup lengkap dan harganya lebih terjangkau daripada kamera DSLR. Sebenarnya kamera ini menjadi pilihan tengah – tengah di antara kamera digital saku dan kamera DSLR.
Pada saat kamera prosumer muncul, saat itu harga kamera DSLR masih sangat tinggi. Tuntutan kebutuhan fotografi dengan budget yang minim membuat kamera jenis prosumer menjadi pilihan yang tepat. Dengan kamera ini, pengguna dapat lebih mengasah kreativitas dan kemampuannya dalam memotret karena keleluasaan menggunakan pengaturan ekposure manual dan dilengkapi dengan lensa yang lebih lebih besar dibandingkan kamera saku tanpa harus menggunakan kamera DSLR. Sebuah kamera prosumer idealnya memenuhi beberapa syarat seperti kehadiran fitur eksposure yang lengkap, dapat diatur secara manual, mempunyai lensa yang berkualitas, menyediakan format selain JPEG, memberi keleluasaan pengguna untuk menambah aksesori lensa, dan dilengkapi dengan fitur pentings eperti flash hot shoe, stabilizer, bracketing, AF assist light, dan viewfinder dengan diopter adjustment
Banyak kelebihan dari kamera ini, diantaranya adanya mode manual dan otomatis pada focus, diafragma, dan kecepatan.
4. Digital Single Lens Reflex (DSLR)
Kamera DSLR ini merupakan pengembangan dari kamera analog yang menggunakan single lens. Lensa kamera DSLR ini dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan. Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau DSLR) adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke viewfinder.
Cara Kerja kamera SLR menggunakan Pentaprism atau yang biasa disebut cermin segi lima yang letaknya di atas jalur optis melalui lensa dan akan disalurkan ke lempengan film untuk kamera analog atau sensor pada DSLR .Setelah itu cahaya yang masuk akan dipantulkan ke bagian atas melalui cermin pantul dan setelah itu baru mengenai pentaprism. Pentaprism akan memantulkan cahaya beberapa kali hingga menyentuk viewinder (pembidik). Saat shuter dilepaskan, kaca akan membuka jalan bagi cahaya supaya bisa masuk langsung mengenai Negative film untuk Analog SLR atau lempengan sensor digital untuk DSLR. Lihat skema gambar untuk penjelasan.
Cara Kerja kamera SLR menggunakan Pentaprism atau yang biasa disebut cermin segi lima yang letaknya di atas jalur optis melalui lensa dan akan disalurkan ke lempengan film untuk kamera analog atau sensor pada DSLR .Setelah itu cahaya yang masuk akan dipantulkan ke bagian atas melalui cermin pantul dan setelah itu baru mengenai pentaprism. Pentaprism akan memantulkan cahaya beberapa kali hingga menyentuk viewinder (pembidik). Saat shuter dilepaskan, kaca akan membuka jalan bagi cahaya supaya bisa masuk langsung mengenai Negative film untuk Analog SLR atau lempengan sensor digital untuk DSLR. Lihat skema gambar untuk penjelasan.
5. Digital Rangefinder
Digital Rangefinder Camera adalah sebuah kamera digital yang dilengkapi dengan Rangefinder, yaitu perangkat kamera yang digunakan untuk mengukur jarak dari fotografer ke objek yang menjadi target untuk menetapkan titik fokusnya. Secara fisik, pada kamera Rangefinder terdapat dua buah kotak, yang satu Rangefinder berfungsi sebagai jendela bidik, dan satunya lagi untuk membantu fokus.
Istiah rangefinder sendiri mengacu pada suatu alat bantu fokus yang terdapat dalam sebuah kamera. Sistem pencarian fokus kamera Rangefinder tidak melalui cermin pentaprism seperti DSLR/SLR, namun dengan menyatukan dua buah gambar (satu dari viewfinder, dan satunya lagi dari lensa), maka jarak fokus pun ditemukan.
Istiah rangefinder sendiri mengacu pada suatu alat bantu fokus yang terdapat dalam sebuah kamera. Sistem pencarian fokus kamera Rangefinder tidak melalui cermin pentaprism seperti DSLR/SLR, namun dengan menyatukan dua buah gambar (satu dari viewfinder, dan satunya lagi dari lensa), maka jarak fokus pun ditemukan.
0 comments:
Post a Comment