Mainkan Seni Fotografi dengan Teknik BULB


Teknik fotografi Bulb adalah teknik dengan menggunakan speed selambat mungkin. Hasil dari speed yang lambat inilah akan menghasilkan lintasan cahaya. Teknik ini sudah banyak dikembangkan, sehingga memunculkan banyak seni melukis dengan menggunakan cahaya. Bentuk yang dihasilkannya pun akan beragam, tergantung kemana cahaya tersebut melintas.

Untuk mendapatkan gambar dengan teknik ini tidak sulit. Hal yang terpenting adalah menjaga agar kamera tidak bergetar sedikitpun, maka sangat disarankan untuk menggunakan tripod, atau jika tidak ada kita bisa meletakan kamera di tempat yang datar untuk menggantikan fungsi tripod. Sedikit saja ada getaran (biasanya dari tangan) maka akan membuat gambar tidak jelas atau blur.

Berikut adalah sedikit tips dan teknik dalam menggunakan teknik bulb :
  1. Persiapkan kamera. Gunakan lah kamera yang bisa diatur speednya. Biasanya teknik ini banyak digunakan dengan mengguankan kamera DSLR.
  2. Persiapkan tripod sebagai penyangga kamera agar tidak ada getaran ketika hendak mengambil gambar.
  3. Sebelum mengambil gambar, ubar settingan speed kamera. Gunakanlah speed lebih dari 3 detik atau kita bisa menggunakan BULB (lama pengambilan cahaya bisa ditekan sesuai dengan keinginan kita)
  4. Setting diafragma ke bukaan f9 atau lebih.
  5. Bisa juga menggunakan aksesoris tambahan seperti Shutter Release. Harganya sekitar 100-300 ribuan.
  6. Jika tidak ingin ada getaran dari tangan, kita bisa menggunakan timer, tekan lalu diamkan.
  7. Biasanya bulb dilakukan pada malam hari untuk mendapatkan efek lampu lebih maksimal. Atau jika ingin uji coba bisa dilakukan dikamar dengan keadaan gelap.
  8. Jika ingin memotret lintasan jalan raya sebaiknya pilihlah waktu dimana masih banyak kendaraan lewat.
  9.  Kita bisa melukis nama, atau bentuk dengan cahaya seperti senter, kembang api, atau lampu kecil.
  10. Terus mencoba sampai gambar yang anda inginkan bisa diperoleh!

Lokasi Foto yang Instagram-able di Surabaya


1. Tugu Sura dan Baya
Monumen yang merupakan ikon kota Surabaya ini berbentuk seperti pertarungan antara ikan Suro(Hiu) dan Buaya yang merupakan filosofi dari nama kota Surabaya. Terletak di samping Kebun Binatang Surabaya ini adalah spot berfoto yang wajib didatangi oleh pengunjung yang berwisata ke Surabaya.

2. Sepanjang Jalan Tunjungan
Pusat kota selalu jadi daya tarik wisatawan karena menyuguhkan ciri khas dari kota itu sendiri. Kalau Surabaya sih ikon pusat kotanya jelas Tunjungan. Apalagi sudah dikenal lewat lirik lagu “Rek ayo Rek, mlaku-mlaku neng Tunjungan…” Berbeda dengan spot foto lainnya yang hanya dimanfaatkan pada pagi hingga sore hari, justru Jalan Tunjungan biasa jadi jujugan sampai malam hari. Spot favorit sih di sekitar gedung Siola (yang kini disulap menjadi Museum Surabaya) dan pertokoan seberang Hotel Majapahit. Kenapa? Karena keduanya punya gaya arsitektur yang klasik dan vintage. Enaknya berfoto di kawasan ini adalah nggak ada yang ngelarang dan nggak ditarik retribusi. Hehe.

3. Jalan Gula
Tembok-tembok yang terkelupas menampilkan batu bata merah didalamnya begitu eksotis. Cocok sebagai spot untuk bernarsis ria. Tanaman-tanaman rambat yang dibiarkan menjalar tinggi melilit bangunan menambah keunikan. Tempat ini terletak di kawasan Kota Tua Surabaya, tak terlalu sulit dicari.

 4. Pantai Ria Kenjeran
Tempat ini memiliki kesan negatif karena sering dipakai oleh muda mudi berpacaran, namun tak bisa dipungkiri panorama dari tempat ini memiliki daya magis tersendiri. Keindahan momen metahari terbenam dari tempat ini bahkan tak kalah berkelas dengan pantai-pantai unggulan Indonesia di Lombok dan Bali.

5. Benteng Gudang Peluru
Benteng Gudang Peluru masih satu daerah dengan Jembatan Suramadu, tepatnya di daerah Kedung Cowek. Benteng Gudang Peluru adalah benteng yang merupakan warisan tentara Jepang yang digunakan untuk menghalau serangan kapal musuh yang mendekati Pantai Surabaya. Di sekitarnya banyak pemandangan dan obyek menarik untuk diabadikan.

TIPS Foto Black and White mu Menarik!


Foto hitam putih memang sebuah seni tersendiri. Untuk memotret foto hitam putih yang keren dibutuhkan sedikit kejelian. Walau kita bisa mengubah foto dalam proses edit, tapi memotret dengan konsep hitam putih dalam benak kita sejak awal selalu memberikan hasil lebih bagus.

Karena itu, perlu saya sebut bahwa dalam tips berikut ini tidak akan ada hal teknis dalam mengolah foto. Yang saya bahas di sini adalah faktor apa saya yang akan membuat foto hitam putih jadi bagus. Karena, berdasarkan pengalaman — walau saya bukan fotografer profesional — hal itu juga akan mempermudah ketika memotret berwarna. Entah nanti diubah jadi hitam putih atau tidak.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan ketika memotret foto hitam putih.

1. Jangan melihat warna

Kalimat di atas mungkin terdengar konyol ketika kita bicara soal foto hitam putih. Bukankah sudah jelas kalau tidak ada “warna”?

Benar. Tapi pada prakteknya, ketika kita melihat sebuah obyek, warna mencolok sering menggoda mata kita. Pada akhirnya, perhatian kita teralih dengan paduan warna yang bagus. Padahal, ketika nantinya dipotret sebagai hitam putih (atau diubah jadi foto hitam putih) kadang ada warna-warna yang tingkat kepekatannya terlalu dekat sehingga bentuk antar obyek tidak jelas.

2. Bersahabatlah dengan bentuk

Alih-alih melihat warna-warna yang ada, perhatikanlah bentuk. Cari apakah ada garis, obyek, atau hal lain yang bisa membentuk komposisi bagus. Hal ini juga termasuk detil seperti tekstur (permukaan batu, besi berkarat, garis wajah, dll) atau gerakan dan ekspresi dramatis seseorang.

Jangan lupa pikirkan apakah depth of field bisa memberikan hasil yang menarik. Perbedaan bidang yang kabur dengan yang tajam bisa memberikan bentuk yang jelas dan menarik.


3. Perhatikan Kontras

Pada dasarnya, fotografi adalah melukis dengan cahaya. Sisi yang terkena cahaya (terang) memberi arti sisi gelap, begitu juga sebaliknya. Kontras antara terang gelap inilah yang akan memberikan bentuk pada obyek di foto.

Perhatikan dari mana arah cahaya datang. Biasanya, cahaya dari samping (entah atas/bawah atau kanan/kiri) akan memberikan kontras lebih. Misalnya untuk menunjukkan garis wajah. Tapi cahaya dari belakang pun bisa membuat foto menarik, seperti membuat rim light atau siluet.

Untuk meningkatkan kontras pada foto, kita bisa menggunakan filter di lensa (atau kalau tersedia di aplikasi kamera).

4. Jangan lupakan gradasi

Ada alasannya kenapa buku 50 Shades of Grey berjudul seperti itu. Istilah “Shades of Grey” memberikan arti nama tokoh Crhristian Grey, berbagai lapisan kepribadian tokoh tersebut, juga ketidakjelasan situasi yang sering disebut dengan area abu-abu

Ahem, kembali ke fotografi, begitulah gradasi memainkan peran di foto hitam putih. Berbagai tingkat kecerahan/kepekatan abu-abu akan memberi nuansa atau dimensi pada foto. Hal ini tentunya berhubungan dengan detil obyek dan tingkat kontras. Oleh sebab itu, dalam memotret foto hitam putih, jangan lupakan gradasi.

Kalau ingin bicara sedikit teknis, gunakan format RAW untuk menangkap rentang intensitas cahaya (dynamic range) lebih besar.


5. Waspadai grain dan noise

Grain adalah bintik-bintik yang muncul di film sebagai konsekuensi dari tingginya kepekaan film foto (ISO). Semakin kecil ISO (misal 100) semakin kecil grain dan semakin besar ISO (3200) semakin besar grain. Karakteristik grain film adalah tidak teratur.

Saya menggunakan istilah noise untuk mewakili digital noise, distorsi visual dalam data gambar digital. Seperti juga grain di film, noise berhubungan dengan besarnya sensor di kamera. Karena foto digital berbasis pixel, noise lebih teratur daripada grain.

Di sinilah kelemahan noise. Karena pixel lebih teratur, maka kadang noise membentuk pola di foto. Karena otak manusia mengenali pola, noise bisa lebih mudah mengganggu daripada grain.

Untungnya, pengolah gambar jaman sekarang memiliki algoritma noise reduction. Algoritma tersebut akan mengurangi noise tanpa mengurangi detil gambar. Algoritma noise reduction biasanya meliputi detil luminance (kecerahan) dan detil chroma (hue atau corak warna). Yang sering lebih banyak dikurangi adalah detil chroma, karena gangguan warna lebih mengganggu. Hal ini menyebabkan noise di kamera masa kini bisa lebih mirip seperti grain di film.

Keduanya, kalau terlihat, bisa mengganggu keindahan gambar. Terutama di foto berwarna. Sebaliknya, saat memotret foto hitam putih, hal tersebut bisa memberi efek tertentu.

Dengan kadar yang pas, bintik-bintik ini bisa menambah tekstur foto, atau menambah nuansa tertentu. Misalnya foto hitam putih pekerja tambang, dengan adanya grain bisa menunjukkan kesan kasar dan tangguh.

Dari 20 Genre Fotografi. Apa Genre Fotografi Anda?



Landscape Photography
Landscape fotografi adalah genre fotografi yang bertujuan untuk memotret bentangan alam yang luas dengan ruang ketajaman yang seolah-olah tidak terbatas. Foto Landscape juga bisa di jadikan sebuah informasi suatu tempat untuk dapat diketahui oleh banyak orang.

Human Interest Photography
Human Interest fotografi bertujuan untuk menggambarkan kehidupan seseorang dengan suasana/mood yang dapat menarik rasa simpati penglihatnya.

Wildlife Photography
Jenis fotografi ini untuk memperlihatkan kehidupan alam liar yang jauh dari kehidupan manusia. Obyek yang biasa di gambarkan adalah kehidupan hewan-hewan liar.

Makro Photography
Makro fotografi lebih memusatkan pada suatu obyek yang sangat kecil. Dengan bantuan alat lensa khusus makro, obyek yang sangat kecil tersebut bisa terlihat sangat jelas.

Modelling Photography
Genre fotografi ini sangat diminati dan sangat populer. Genre fotografi ini obyek utama dalam foto adalah manusia dengan menggambar suasana hati dan ekspresi yang dipadu dengan konsep sedemikian rupa yang menjadikan foto sangat bercerita dan mengandung pesan yang di sampaikan. Obyek utama yang biasa di foto adalah perempuan.

Miniature Photography
Dalam genre fotografi ini, obyek utama dalam foto adalah mainan/miniatur yang di konsep dengan sedemikian rupa menjadikan foto miniature menjadi bercerita.

Journalistic Photography
Fotografi jenis ini adalah seperti hal nya dengan human interest fotografi. Bertujuan menyampaikan sebuah informasi yang mengadung berita dari sebuah peristiwa untuk dapat di sampaikan kepada masyarakat luas secara cepat dan aktual. Fotografi jurnalistik di perlukan penyajian dengan gambar yang mengandung informasi dari sebuah peristiwa tersebut dengan ulasan penjelasan yang dapat menghantarkan foto tersebut lebih lengkap. Fotografi jurnalistik identik dengan dunia media massa dan wartawan.

Comercial Advertising Photography
Fotografi jenis ini biasa di gunakan untuk keperluan promosi suatu produk agar masyarakat luas dapat mengenalinya dengan sarana foto tersebut.

Wedding Photography
Wedding Fotografi ini sangat melekat dalam kehidupan masyarakat luas. Dimana jenis fotografi ini bertujuan untuk mendokumentasikan moment pernikahan suatu pasangan untuk di simpan dalam kurun waktu selamanya. Wedding fotografi biasa di jadikan sebuah peluang usaha jasa fotografi oleh fotografer yang sudah berpengalaman luas. Selain peralatan pendukung yang mumpuni dalam jenis fotografi ini, kemahiran fotografer pun sangat di perlukan dalam jenis fotografi ini.

Potrait Photography
Potrait fotografi ini tidak beda jauh dengan genre modelling fotografi. Hanya saja potrait fotografi lebih memfokuskan menggambarkan suasana hati dan kepribadian manusia tersebut dengan ekspresi yang dominan. Dalam potrait fotografi, wajah manusia yang di foto adalah obyek utama dalam jenis fotografi ini. Karena wajah adalah sarana yang tepat untuk menggambarkan suasana hatinya.

StillLife Photography
Jenis fotografi ini menggambarkan benda-benda mati yang di konsep dengan bantuan pencahayaan sehingga foto terkesan artistic.

Abstract Photography
Fotografi ini dimana obyek dalam foto adalah komposisi. Komposisi tersebut adalah garis, bentuk dan warna. Fotografer genre Abstrak di dasari dengan ketiga hal tersebut untuk memotret langsung di kehidupan yang terbuka untuk menghasilkan foto yang sederhana namun memiliki nilai seni yang tinggi.

Street Photography
Street Fotografi lebih mengarah untuk menggambarkan kehidupan masyarakat dalam kesehariannya. Baik itu pekerjaan, kebiasaan dalam kehidupan diluar, dalam bersosial dan aktifitas lainnya.

Food Photography
Food fotografi bertujuan untuk keperluan suatu kemasan dalam produk tersebut untuk keperluan promosi kepada masyarakat luas. Dengan menggambarkan makanan tersebut untuk menarik masyarakat untuk mencoba mencicipi makanan tersebut. Dalam fotografi ini, di perlukan peralatan yang mumpuni dan teknik pengambilan gambar yang mahir.

Underwater Photography
Underwater fotografi atau dalam bahasa indonesia adalah fotografi bawah air untuk menggambarkan kehidupan bawah air laut yang memang jarang di ketahui oleh banyak orang. Fotografi bawah air dibutuhkan sebuah kamera yang di lengkapi dengan Waterproof untuk tidak terjadi kontak langsung antara air dan kamera.

Architectural Photography
Jenis fotografi ini bertujuan untuk memotret bangunan-bangunan yang memiliki nilai estetika dalam hal seni dan abstrak. Fotografi arsitektur tidak hanya sekedar memotret gedung begitu saja. Bermain dengan pencahayaan pada waktu tertentu bisa membuat foto asitektur lebih dramatis dan memiliki nilai ekpresi dengan harmoni yang pas. Sudut pandang memotret foto Arsitekture biasa di lakukan pada "angle" bawah yang bertujuan agar foto terkesan kokoh dan menjulang tinggi. 

Fashion Photography
Fashion fotografi lebih tertuju pada pakaian dan asesoris yang di kenakan model eksklusif untuk tujuan komunikasi pada bidang fashion dan menarik minat banyak orang pada Fashion tersebut.

Documentary Photography 
Dokumentasi fotografi adalah genre fotografi yang sangat melekat di seluruh kalangan manusia. Mendokumentasikan moment-moment penting dalam setiap kehidupan seseorang/kelompok dengan adanya peran fotografi sangat di perlukan untuk di simpan dalam kurun waktu tertentu. Dokumentasi tidak hanya sekedar memotret moment bersama kerluarga atau sahabat semata, melainkan juga memotret moment/peristiwa penting yang memiliki makna mendalam yang tentunya jangan sampai di lewatkan begitu saja. Secara garis besar dokumentasi fotografi adalah memotret moment penting yang memiliki makna mendalam yang mendorong diri untuk mendokumentasikan lewat foto untuk di simpan dalam kurun waktu tertentu.

Fine Art Photography
Seorang fotografer yang kreatif dan memiliki imajinasi yang tinggi pasti sangat menyukai genre ini. Fine Art/seni fotografi tidak memiliki batas ukuran dalam kaidah fotografi. Genre ini hanya mengutamakan nilai seni yang tinggi dalam pandangan visual, unik dan Inspiratif. Genre ini pun biasa orang mengatakan Fine Art Photography adalah genre fotografi seniman yang mengekspresikan jiwa seni nya.

Astro Photography
Genre ini berhubungan dengan dunia astronomi. Obyek utama dalam foto astro ini adalah segala hal yang berhubungan dengan dunia astronomi. Baik itu bulan, bintang, meteor, MillkyWay dan benda lainnya yang berada di langit. 

Jurus Framing


Seperti yang kita ketahui, fotografer dengan kamera secanggih apapun jika tidak optimal dalam mengkomposisi fotonya, hasilnya akan biasa saja. Namun sebaliknya, jika kameranya biasa saja tapi fotografernya bisa menghasilkan foto dengan komposisi yang baik tentu akan lebih menghasilkan foto berdimensi enak dipandang. Dan tidak ada salahnya juga jika kedua hal tersebut dimiliki, kamera canggih dan pengetahuan yang baik tentang komposisi dalam fotografi.

Salah satu tips komposisi dasar pada fotografi adalah framing, yakni dengan menempatkan subyek utama foto atau Point of Intereset (POI) dalam posisi yang sedemikian rupa sehingga dikelilingi elemen lain dalam foto. Framing bisa dicapai salah satunya dengan menempatkan elemen foto yang jaraknya dekat dengan kamera sebagai latar depan (foreground) yang mengelilingi point of interest.

Dengan komposisi framing, kita bisa menambah kesan dimensi dalam foto karena ada lapisan yang dibentuk antara frame dengan POI sehingga secara visual lebih menarik. Selain itu, dengan membuat elemen lain mengisolasi subyek utama, kita bisa menuntun mata dan perhatian orang yang melihat foto kearah subyek utama tadi.

Tujuan lain dari framing adalah untuk memberi konteks pada foto, karena frame disini seolah-seolah berfungsi membatasi dan memberi pengantar bagi pemahaman kita pada lingkungan sekitar foto.

Frame yang bisa kita manfaatkan untuk menyusun komposisi ini bisa jadi apa saja. Dari ranting pohon, jendela, rangka besi, cermin sampai struktur bangunan. Dan framing tidak harus mengisolasi keempat sisi subyek utama.

Framing tidak selalu segi empat seperti bingkai foto, komposisi framing dalam fotografi bisa berbentuk lingkaran, oval, acak-acakan seperti daun, dan bentuk tidak simetris lainnya. Tips menentukan framing alam pemotretan kunci utamanya adalah gunakan imajinasi Anda. Dan yang perlu diingat, jangan sampai framing malah mengganggu mata pemirsa untuk menemukan Point Of Interest dalam foto yang dihasilkan.

Saat melakukan framing dalam foto, pikirkan dengan matang kesesuaian dan irama antara foreground (latar depan) dan background.

Jurus Point Of Interest


Dalam kaidah fotografi sangat ditekankan untuk menghadirkan Point Of Interest pada sebuah foto. Gunanya untuk lebih memberi kedalaman visual dan cerita pada sebuah foto. Apakah ini perlu? Silahkan saja Anda memotret tanpa aturan tapi mungkin saja foto yang Anda hasilkan akan dinilai hambar tanpa rasa seni.

Secara arti, Point Of Interest dalam fotografi adalah fokus/titik utama dalam sebuah foto dimana titik tersebut yang menjadi inti cerita dari fotonya. Seperti contoh, ketika kita melihat karya foto, pertama kali mata berhenti di salah satu titik atau pertama kali mata tertuju, berhenti, baru kemudian menjelajahi sesisi area foto, titik itulah yang disebut Point Of Interest.

Dengan kata lain, Point Of Interest akan menjadi titik awal untuk mengeksplorasi sebuah karya foto. Point Of Interest mampu membimbing orang yang melihat foto itu untuk memahami konteks foto secara keseluruhan dalam seketika. Menentukan Point Of Interest juga memudahkan seorang fotografer untuk merekam sebuah kejadian dengan cepat.

Bagaimana cara menentukan Point Of Interest?
Point Of Fotografi adalah salah satu elemen yang harus saling mengisi, tidak saling bertabrakan. Dengan kata lain Point Of Interest harus memiliki kesimbangan. Cara menentukan Point Of Interest tidak ada aturan baku. Menemukan Point Of Interest adalah proses yang harus segera dilakukan saat menghadapi sebuah moment. Cukup memusatkan salah satu obyek yang kita anggap lebih menunjol dan menarik perhatian.

Yang perlu dipahami sebelum memotret adalah pengetahuan akan teknik dasar fotografi. Point Of Interest memiliki kedudukan yang penting jika hendak menyampaikan misi suatu foto. Menonjolkan satu objek untuk mendapatkan perhatian dari yang melihat, sehingga dengan sekali melihat maka meeka tahu apa dan siapa yang hendak kita sampaikan dari foto terebut.

Tahukah Anda Jenis-jenis kamera ini?

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.


Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya

a)      Kamera film

Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.

Jenis film

Pembagian film berdasarkan ukuran:
·       Small format (35mm)
·       Medium format (100-120mm)
·       Large format

Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film haru menggunakan kamera yang berbeda pula.

Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
  • Film hitam putih
  • Film warna
  • Film positif
  • Film negatif
  • Film daylight
  • Film tungsten
  • Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)

b)      Kamera polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

c)      Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja

a.      Kamera single lens reflect

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.

b.      Kamera instan

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik
potret secara otomatis telah diatur.


Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder


Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak.

a.      Kamera saku

Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik (viewfinder)) dengan lensa.

b.       Kamera TLR

Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

c.      Kamera SLR (Single Lens Reflect)

Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). lensa kamera SLR dapat diganti ganti sesuai kehendak,sangat disukai para ahli foto, atau hobby, dudukan lensa pada body kamera berbeda benda tergantung merek kamera,mulai dari lensa wide(sudut lebar),tele(jarak jauh),dan lensa normal(standard 50 mm),tersedia pula lensa zoom dengan panjang lensa bervariasi

Komponen Kamera Film


Sebuah kamera minimal terdiri atas:
Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
Sistem lensa
Pemantik potret (shutter)
Pemutar film

Badan kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.
Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain:
Pengatur ISO/ASA Film.
Shutter Speed.
Aperture (Bukaan Diafragma).

Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:
Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
Tripod
Lightmeter

Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.

Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens), atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom
Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.

Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa).
Focal lenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
  1. Mekanisme memutar film gulungan (roll film lever) agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
  2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
  3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
  4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Tips Memotret Human Interst


Fotografi Human Interest (HI) adalah foto yang mengambarkan suasana baik itu suka maupun duka dan dapat mewakili kehidupan sebenarnya tentunya hasil foto human interset yang baik adalah benar benar mengambarkan realitas sebenarnya tanpa setting, Foto Human interest ini juga termask didalam golongan foto Jurnalisme.

Fotografi Human Interset (HI) juga secara harafiah bisa diartikan foto dengan object manusia yang dapat menarik perhatian bagi yang melihatnya biasa hal hal yang diangkat dalam foto ini seperti kemiskinan, kondisi lingkugan yang buruk, atau pola hidup dan kondisi perekonomian yang kurang baik.

Proses penciptaan karya foto selalu dimulai dengan interaksi yang akrab antara Anda dengan subjek foto, apakah itu manusia, keindahan pemandangan ataupun keajaiban alam. Dari komunikasi pribadi ini kemudian muncul umpan balik berupa emosi yang menjadi stimulan kreatif untuk menciptakan foto yang dapat menangkap "jiwa" dari apa yang kita lihat dan alami. Inilah proses untuk menemukan karya cipta individu yang khas yang menjadi ekspresi pribadi yang kuat dari setiap fotografer.

Cara terbaik membuat foto-foto manusia adalah dengan pendekatan pribadi yang tulus, melalui senyum, percakapan dan interaksi lain untuk menciptakan keakraban dan rasa nyaman. Ketika sudah merasa diterima, barulah utarakan keinginan Anda membuat foto mereka. Jika sudah demikian Anda hampir tidak pernah menemukan lagi orang yang menolak, bahkan ketika Anda minta mereka berpose, merubah posisi, senyum atau melakukan kegiatan yang sedang mereka lakukan.

Bagi fotografer yang terbiasa mengamati masalah-masalah sosial, maka objek yang berlatar belakang aktifitas manusia ini akan menjadi sebuah karya foto yang begitu menarik untuk dilihat dan tentunya tidak akan sulit untuk dilakukan.

Nah, foto yang menjadikan manusia sebagai objek pemotretan ini biasanya disebut sebagai foto human interest. Namun masalahnya, memotret humant interest ini terkadang tidak semudah yang kita bayangkan. Banyak kendala-kendala di lapangan yang harus kita lalui ketika kita memotret obyeknya, contohnya ketika kita hendak mengambil gambar tiba-tiba si objek yang bersangkutan sadar kamera, sehingga hasil gambar yang kita dapat terkesan tidak tampak alami.

TIPS
1. Survey lokasi terlebih dahulu kenali lokasi dan orang orangnya
2. Bawa perlengkapan seminim mungkin, refernsi gunakan lensa 50mm atau zoom 2470 untuk camera full frame maksimal 2 lensa
3. Perkirakan waktu yang tepat untuk memotet sehingga mendapatkan moment yang natural bukan dibuat buat
4. Kostum yang nyaman dan ringan, seringkali kita akan berhadapan dengan lokasi yang panas ataupun becek yang tidak membuat kita nyaman
5. Checking perlengkapan kartu memory, lensa, camera dan jangan lupa  Bawa flash, pastikan sudah terisi batrainya juga rain cover buat tas jika cuaca berubah sewaktu waktu


TRIK
1. Berkomunikasi dengan object yang akan difoto sehingga mereka tidak ragu untuk difoto, biasa saya mengajak bercnda daripada hanya memotret dan terus memotret.
2. Meminta izin untuk memotret , terkadang ada beberapa orang yang tidak nyaman dengan keberadaan kita
3. Jangan memberikan uang didepan, saya lebih suka memberikan makanan ataupun memberikan oleh oleh ataupun kalau ingin memberikan sejumlah uang sebaiknya dilakukan setelah selesai memotret sehingga mereka difoto tidak bermodalkan uang yang sudah diberi (mengajarkan kebiasaan baik)
4. Tinggal beberapa lama akan membantu mengenali lingkungan (terkadang untuk satu foto saya berkomunikasi lebih dari 2 jam untuk mulai memotret 1 satu foto saja)
5. Meningkalkan kesan yang baik buat yang difoto juga pastikan jika foto yang kamu ambil mendapatkan izin secara lisan ataupun tulisan

Rahasia Memotret dengan Kamera Smartphone


Tahukah kamu, memotret suatu objek layaknya seperti menembak suatu target. Jika sang penembak sudah mahir dan mengerti betul seluk beluk senjatanya, pasti akan dengan mudah mengenai sasaran. Begitu pula dengan memotret menggunakan kamera smartphone. Jika kita sudah tahu benar seluk beluk fitur kameranya, dan bisa mengoptimalkannya, maka tentu kita bisa mendapatkan hasil foto yang maksimal. Apalagi, teknologi kamera smartphone saat ini semakin canggih.

Ingin tahu bagaimana cara memadukan antara cahaya, objek, dan kamera smartphone supaya tercipta hasil foto yang apik dan bernilai seni? simak rahasianya berikut ini :

8 Rahasia Memotret dengan Kamera Smartphone

1. perhatikan cahaya sekitar
Fotografi sangat erat kaitannya dengan urusan pencahayaan. Bahkan ada yang bilang, memotret itu bagaikan melukis cahaya. Fotolah objek dengan kondisi cahaya yang tepat dan mencukupi. Pagi hari dan sore hari adalah momen yang tepat untuk memotret landscape.

2. hindari menggunakan zoom digital
Zoom pada kamera smartphone merupakan pembesaran dari hasil cropping pada gambar, bukan pembesaran secara optikal lensa. Otomatis, semakin besar zooming, maka semakin pecah pula gambar yang dipotret. Untuk itu, lebih baik dekati objek secara langsung jika ingin mendapatkan foto objek yang lebih besar.

3. potret dahulu, baru edit kemudian
Kamera pada smartphone memang di setting serba otomatis dan lebih bersifat point and shot. Daripada kamu harus mengedit satu persatu setiap selesai memotret satu objek, mending kamu potret beberapa foto sekaligus, lalu edit setelah semua selesai dengan menggunakan photo editor yang ada di smartphone ataupun komputer.

4. manfaatkan semua fitur yang ada
Meski fitur yang terdapat pada kamera smartphone cukup terbatas dan tidak sebanyak yang ada pada kamera digital, namun kita masih bisa memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia. Seperti HDR untuk memotret pemandangan, atau continuous shot untuk memotret objek bergerak, dan masih banyak yang lain.

5. sediakan ruang memori yang lega
Biasanya ruang penyimpanan memori smartphone terbatas, terutama pada memori internal. Jika kamu memiliki memori eksternal yang besar, tentu acara potret memotret menjadi lebih nyaman dan leluasa. Jika tidak, maka kamu harus rajin memindah data foto ke PC atau hard disk eksternal jika memori sudah penuh agar kamu tidak melewatkan momen atau objek menarik saat ruang memori smartphone terlanjur penuh.

6. hindari sumber cahaya
Jangan memotret menghadap cahaya matahari atau sumber cahaya lain seperti lampu karena akan membuat hasil foto kurang bagus dan tidak merata cahayanya. Akan muncul Flare (pendaran cahaya) jika memotret langsung ke arah cahaya matahari dan membuat bayangan pekat pada objek.

7. stabilkan posisi smartphone
Saat memotret, smartphone mudah sekali goyang karena posisinya yang ringan sehingga sering mengakibatkan gambar menjadi blur (buram). Sebagai solusinya, gunakanlah tripod untuk menyetabilkan posisi smartphone. Kini, banyak tersedia tripod khusus untuk smartphone yang dijual di pasaran.

8. pilih warna & objek
Agar foto terlihat bagus, pilih objek dengan warna-waran yang cerah. Selain itu, gunakan pula aplikasi filter dan efek yang banyak tersedia supaya hasil foto menjadi lebih unik dan menarik.

Mengenal DEPTH OF FIELD (DOF) Dalam Fotografi


Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.

Konsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Trik Fotografi yang Harus Dikuasai Saat Memotret Model


Kalau kita mendengar kata model, bayangan kita selalu pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang bagus. Istilah ini sebenarnya salah, karena pengertian model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto. Mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek. Bahkan seekor binatang pun bisa disebut model. Nah dalam artikel ini akan membahas tentang trik memotret model cantik :)

Salah satu cara memotret model adalah menguasai atau paling tidak mengerti unsur-unsur teknisnya. Karena bagus tidaknya sebuah foto dipandang tetap dibangun oleh unsur-unsur teori dasar fotografi. Tak perlu rumit-rumit, cukup dengan bermain-main dengan komposisi dan pencahayaan, maka sebuah foto model bisa dibuat dengan benar. Selebihnya, tinggal bagaimana cara fotografer mengaragkan pose dan ekspresi sang model. 

Fotografer dan model harus memiliki kedekatan emosi, agar tidak seakan memerintah sang model. Ekspresi model yang alami hanya dapat diperoleh bila terjadi komunikasi yang menyenangkan pada sang model. Tugas fotografer adalah mengurangi, mengeliminasi kelemahan pada obyek foto sehingga sang model mampu tampil menarik. Perlu kesabaran dalam mengambil momen terbaik. 

Fotografer wajib memahami bagian tubuh yang kurang proporsional dari sang model, yang harus dieliminasi dengan mengambil dari sudut yang mampu menutupi kelemahan sang model. Penyesuaian dengan latar belakang menjadi pertimbangan yang penting dalam fotografi. Jika latar belakang dianggap mengganggu, maka dapat dikaburkan atau dilakukan pengambilan yang lebih besar (close up) untuk menghilangkan bagian yang tidak diinginkan. Fotografi adalah bagian dari permainan cahaya. Fotografer harus pandai mengendalikan cahaya, saat . cahaya kuat atau lemah. Pengambilan dari arah yang tepat akan menjadikan foto menarik. Penggunaan lampu blitz/flash yang arahnya tidak tepat dapat menghasilkan foto yang kurang menarik.

4 Hal terpenting saat memotret model ialah
  1. Ekspresi
  2. Gestur/Gerakan Tubuh
  3. Harmoni dengan Background
  4. Pencahayaan
Tips memotret model yang harus diperhatikan
  1. Konsep
    Sebelum memulai memotret model tentukan dulu konsep yang diinginkan, agar model pun tidak bingung saat memilih kostum. Dengan konsep, foto model Anda akan lebih memiliki cerita.
  2. Properti
    Pemanfaatan properti pun jangan disepelekan demi menciptakan suasana. Untuk itu usahakan memanfaatkan properti sesuai dengan konsep, namun juga jangan terlalu berlebihan.
  3. Kostum dan Make Up
    Dalam pemotretan model, make up dan kostum merupakan hal terpenting. Carilah kostum yang tepat dengan model dan konsep yang sudah di tentukan.
  4. Waktu
    Jika kita melakukan pemotretan di luar ruangan, waktu yang ideal adalah jam 8-10 pagi dan 2-5 sore. Pada waktu-waktu tersebut cahaya matahari masih lembut. Sehingga bayangan yang muncul di bagian bawah kelopak mata, hidung dan leher tidak terlalu keras.
  5. Lokasi
    Carilah lokasi yang kira-kira cocok dan sesuai dengan konsep foto Anda dan memiliki kondisi cahaya yang cukup dan tidak terlalu ramai.
  6. Peralatan
    Selain kamera dan memori siapkan juga peralatan mendasar untuk memotret model. Reflector sangat dibutuhkan saat memotret model yang berfungsu sebagai media pantul dari cahaya matahari atau disebut sebagai fill in light.
  7. Komposisi dan Pengambilan Angle
    Soal komposisi menjadi pilihan fotografer ingin seperti apa foto yang diinginkan.
  8. Olah Digital
    Pada saat tertentu, terkadang kita perlu mengolah sedikit maupun banyak akan hasil foto model kita. Berhai-hatilah dalam hal bermain warna, sebisa mungkin warna natural adalah pilihan yang aman.
Semoga tips memotret model ini berguna bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan memotret model atau modeling photography.